Kamis, 19 Maret 2009

Disaat Daku Tua


Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu,
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.

Disaat daku menumpahkan kuah sayuran dibajuku,
Disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingatlah saat-saat begaimana daku mengajarimu,membimbingmu untuk melakukannya.

Disaat saya dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu,
Bersabarlah mendengarku, jangan memotong ucapanku,
Dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Disaat saya membutuhkanmu untuk memandikanku,
Janganlah menyalahkanku.
Ingatlah dimasa kecilmu,bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?

Disaat saya kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
Janganlah mentertawaiku.
Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap "mengapa" yang engkau ajukan disaat itu.

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat memapahku,
bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.

Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya.
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.

Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih,
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.


Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu, Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Didalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.


( Aku dapatkan saat ikut training SELF ) Dengan membaca karya tersebut, membuat kita bisa memahami dan mengerti perjuangan dan pengorbanan apa yang sudah mereka lakukan untuk kita, sehingga bisa menjadi seperti sekarang.
Sekarang tugas kita yang berganti buat merawat dan menyayangi mereka. Semoga Allah memberikan rahmat dan karunia-Nya tuk kita semua.
Dan semoga dengan doa restu mereka aku bisa menapak masa depan meraih cita dan cinta, serta menjadi yang terbaik. Dan menjadi anak yang sholeh.




Minggu, 15 Maret 2009

It's Always Between You and God

( By Mother Theresa )

People are often unresonable, illogical and self-centered;
Forgive them anyway

If you are kind, people may accuse you of selfish, ulterior motives;
Be kind anyway

If you are successful,
you will win some false friends and some true friends
Succeed anyway

If you are honest and frank, people may cheat you;
Be honest and franks any way

What you spend years buliding, someone could destroy overnight;
Build anyway

If you find serenity and happiness, they may jealous;
Be happy anyway

Give the word your best anyway

You see, in the final analysis,
it's always between you and God;
It was never between you and them anyway

~~~~~~~~~~~
Selalu antara Engkau dan Tuhan

Orang kerap kali tak bernalar, tak logis dan egois
Biar begitu, ma'afkanlah mereka

Bila engkau baik, orang mungkin akan menuduhmu menyembunyikan motif egois;
Biar begitu, tetaplah bersikap baik

Bila engkau jujur dan berterus terang, orang mungkin akan menipumu;
Biar begitu, tetaplah jujur dan berterus terang

Bila engkau sukses, engkau akan mendapat teman-teman palsu dan teman-teman sejati;
Biar begitu, tetaplah meraih sukses

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun, mungkin akan dihancurkan seseorang dalam semalam;
Biar begitu, tetaplah membangun

Bila engkau menemukan ketenangan dan kebahagiaan, orang mungkin akan iri hati dan dengki;
Biar begitu, tetaplah berbahagia dan temukan kedamaian hati

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin akan dilupakan orang keesokan harinya;
Biar begitu, tetaplah lakukan kebaikan

Berikanlah pada dunia milikmu yang terbaik. dan mungkin itu tak akan pernah cukup;
Biar begitu, tetaplah berikan pada dunia milikmu yang terbaik

Ketahuilah, pada akhirnya,
Sesungguhnya ini semua adalah engkau dan Tuhan
tidak pernah antara engkau dan mereka


Sedikit catatan :

Saya mengambilnya dari sebuah buku SELF, awal mengetahui kalimat-kalimat itu, saya membaca disebuah komik yang kusuka detectife conan, dimana saat itu ada seseorang yang berbuat kejahatan tapi ketika ia akan terjatuh ditolong oleh Ran dalam kondisi sakit. Setelah menolong Ran berpikir apa tindakannya salah telah menolong seseorang yang telah berbuat kejahatan. Shinichi yang tahu kegelisahan Ran bilang, " Perlukah alasan, aku tak tahu alasan manusia untuk saling membunuh, tapi untuk saling menolong, tak ada alaan yang logis bukan?" Berbuat kebaikkan adalah tugas kita sebagai sesama manusia, kalopun ia berbuat jahat, biar itu jadi tanggung jawab ia dengan Tuhan.
Terus terang, kalimat - kalimat tersebut tertanam dalam hati, dan selalu bisa menguatkan saya apabila saya ragu dalam berbuat atau menolong orang lain, apa yang akan saya lakukan tidak disalahgunakan olehnya. Sekalipun saya sudah berusaha berbuat baik ma ia dan ia membalas dengan kejahatan...tetap berusaha tuk memaafkan dan memakluminya...kalo kebanyakan mikir..kapan kita berbuat baiknya ya...(hehehehe...), ntar malah mikir yang saya lakukan ini dah baik pa belum ya...padahal bisa jadi baik menurut kita lum tentu baik bagi orang lain

Selasa, 03 Maret 2009

KETIKA ALLAH BERKATA TIDAK ....


Ya Allah, ambillah kesombongan dariku ...
"Tidak. Bukan AKU yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya!"


Ya Allah, berilah aku kesabaran ...
"Tidak. Kesabaran diperoleh dari ketabahan dalam menghadapi cobaan. AKU tidak memberikan kesabaran, engkau harus meraihnya sendiri!"


Ya Allah, berilah aku kebahagiaan ...
" Tidak. Aku memberi keberkahan dan hikmah, sedangkan kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri!"


Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesusahan ...
" Tidak. Penderitaan akan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu padaKu!"


Ya Allah, beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat ...
" Tidak. Aku beri kau akal dan kalbu serta Al-Qur'an, supaya kau dapat menikmati kehidupan!"

kisah

Seorang gadis kecil berlari-lari. Rambutnya terurai kusut masai. Ia menangisi jenazah ayahnya yang diusung menuju peristirahatnnya yang terakhir.
Menyaksikan iring-iringan jenazah lewat didepan rumahnya, Hasan Al Basri yang sedang duduk-duduk didepan pintu bangkit ikut bergabung dalam iring-iringan itu. Setelah pemakaman, dilihatnya gadis kecil itu memeluk makam ayahnya. "Ayahku, mengapa hari seperti ini singgah dalam umurmu?" ratap gadis kecil itu dengan pilu.
"Ayahku, malam ini engkau sendirian terbaring dalam kegelapan kubur tanpa lampu dan penghibur. Jika malam kemarin aku masih bisa menerangimu dengan lampu, tapi siapakah yang menerangimu malam ini, dan siapa pula yang menghiburmu?
Ayahku, malam kemarin aku masih bisa menggelar hamparan untuk tidurmu, tapi siapakah yang menghamparimu nanti malam? Jika malam kemarin aku bisa memijiti tangan dan kakimu, tetapi siapakah yang memijitimu sekarang? Jika malam kemarin akulah yang memberi minuman, siapakah yang memberi minuman untukmu nanti malam? Jika dahulu aku dapat membantumu menggulingkan tubuhmu yang renta, tetapi siapakah kini yang merawatmu? Ayahku, jika dahulu aku yang menyelimuti tubuhmy yang tersingkap, tetapi kini siapa yang menyelimutimu? Kemarin engkau masih bisa memanggilku dan aku menjawab untukmu, tetapi malam nanti siapakah yang engkau panggil dan siapa yang menyahutimu?
Ayahku
, jika kemarin engkau minta makan dan aku yang melayanimu, apakah nanti malam ada makanan untukmu dan siapakah yang melayanimu? "


Mendengar ratapan anak gadis itu, meleleh air mata Hasan Al Basri. Lalu didekatinya gadis kecil itu seraya berkata :
" Anakku, kau jangan mengucap begitu, tapi ucapkanlah :
Wahai ayahku
, engkau telah kukafani dengan sebungkus kafan, tetapi masihkah engkau mengenakan kafan itu besok? Aku telah meletakkan tubuhmu yang segar bugar dalam kubur, masih bugarkah engkau atau sudah digerogoti cacing?

" Ayahku, orang-orang alim mengatakan bahwa semua hamba besok akan ditanya tentang imannya. Diantara mereka ada yang bisa menjawab, tetapi ada yang cuma membisu. Adakah ayah nanti bisa menjawab atau hanya membisu?
Ayahku, orang alim berkata bahwa kuburan itu bisa dibuat menjadi luas atau sempit. bagaimana kuburan ayah, bertambah luaskah atau bertambah menyempit?
Ayahku, orang alim berkata bahwa kain kafan orang yang meninggal ada yang diganti dengan kain kafan dari surga dan ada pula yang dari neraka. Kain kafan darimana yang ayah gunakan sekarang?
Ayahku, orang alim berkata bahwa kuburan itu merupakan secuail taman dari taman di surga, tapi bisa juga merupakan sebuah lubang dari lubang neraka. Yang kupikirkan, bagaimana kuburan ayah sekarang? taman surga atau lubang neraka?
Ayahku, orang alim berkata berkata bahwa liang kubur bisa menghangati mayat dengan memeluknya seperti pelukan ibu terhadap anaknya, tetapi bisa juga merupakan lilitan erat yang meremukkan tulang-tulang si mayat.Bagaimana keadaan tubuh ayah sekarang, jangan-jangan ayah terhimpit lubang kubur.
Ayahku, orang alim berkata, orang yang dikebumikan itu ada yang banyak menyesal mengapa dahulu semasa hidupnya tak memperbanyak amalan bagus, pendurhaka dan banyak melakukan maksiat yang kutanyakan pada ayah, apakah engkau termasuk yang menyesali karena perbuatan maksiat atau menyesal karena sedikit melakukan amal kebagusan.

Ayahku, dahulu setiap aku memanggilmu tentu engkau menjawab, tetapi kini engkau kupanggil-panggil tak mau lagi menjawabku.

Engkau kini telah terpisah denganku dan tak bersua lagi sampai hari kiamat, semoga Allah tak menghalangi perjumpanku denganmu."

Mendengar nasihat Hasan Al Basri itu, gadis itu bangkit seraya berkata : " Betapa bagus nasihatmu itu, semoga ayahku termasuk kedalam golongan orang yang dikasihi Allah. " .. (Amien....).

BAHAN RENUNGAN KALBU ( Penghantar Mencapai Pencerahan Jiwa)