Kamis, 07 Mei 2009

Menahan Amrah


Tak pernah kuliat keutamaan sempurna, kecuali melalui tabi'at

Tak pernah kuliat akal yang benar, kecuali yang berdasarkan adab
Tak pernah kuliat musuh-musuhku setelah aku meneliti mereka
Menjadi musuh yang lebih kejam bagi akal seseorang, selain tabiat pemarah.

Emosi jiwa tidak dapat dihilangkan apabila telah datang
Kecuali dengan berpindah dari satu posisi ke posisi yang lain.

Apabila seorang teman menginginkan amarahku
Dan membuat merah mataku diatas dahagaku
Kumaapkan kesalahannya dan kutahan emosiku
Karena takut, aku hidup tanpa kawanku.

Apabila harga diri mendorong engkau kepada amarah
Maka ingatlah akan kehinaan permintaan maap

Melunaklah wahai bulan yang benderang
jangan seperti angin yang meraung
Sesungguhnua sinarmu memenuhi wajahku,
wajahmu di dalam kegelapan kami begitu indahnya
Sedangkan angin itu telah berhembus melampaui batasnya,
menguncangkan rumah-rumah dan istana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar