Sabtu, 16 April 2011

Menjadi Masa lalu Pada Akhirnya

Menjadi Masa lalu Pada Akhirnya

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,

mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,

sedang ketegaran akan lebih dikenang nanti.

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,

mengapa tidak dinikmati saja,

sedang ratap tangis tidak akan mengubah apa-apa.

Jikalah luka kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,

mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,

sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah benci dan marah akan menjadi masa lalu pada akhirnya,

mengapa mesti diumbar sepuas rasa,

sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,

mengapa mesti tenggelam di dalamnya,

sedang tobat itu lebih utama.

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,

mengapa mesti ingin ditumpuki sendiri,

sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya.

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,

mengapa mesti membusung dada,

sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia.

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,

mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,

sedang memberi akan lebih banyak memiliki arti.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,

mengapa mesti dirasakan sendiri,

sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,

mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,

sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

Buat Sahabat yang sedang merasakan penderitaan, kesedihan, kekecewaan, penyesalan, kegagalan. Ayo Sahabat bangkitlah, tersenyumlah, mengapa kita biarkan diri tenggelam, sedangkan ia akan menjadi masa lalu pada akhirnya ^_^

Memaafkan itu indah

Memaafkan itu indah

Memaafkan itu sedekah

Memaafkan itu mengundang Maghfirah-Nya

Memaafkan itu mengundang Rahmah-Nya

Memaafkan itu nikmat

Memaafkan itu lezat

Memaafkan itu melapangkan perasaan

Memaafkan itu melapangkan kesusahan

Memaafkan itu membuka pintu-pintu cinta

Memaafkan itu membuka pintu-pintu dunia

Memaafkan itu membuka pintu-pintu bahagia

Memaafkan itu membuka pintu-pintu surga

Memaafkan itu melepaskan masalah

Memaafkan itu melepaskan rasa susah

Memaafkan itu melepaskan rasa serba salah

Memaafkan itu melepaskan berbagai rasa resah

Memaafkan itu melancarkan pernapasan

Memaafkan itu melancarkan hubungan

Memaafkan itu menambah ketampanan

Memaafkan itu menambah kejelitaan

Memaafkan itu mengikhlaskan

Memaafkan itu menyehatkan

Memaafkan itu mendewasakan

Memaafkan itu mencerdaskan

Memaafkan itu membersihkan diri

Memaafkan itu mengundang rejeki

Memaafkan itu menenangkan hati

Memaafkan itu mengundang ridho Ilahi

Dengan demikian,

jangan lagi kita mengatakan :

"Huh,enak banget dong kalau dia gue maapin, enek di die gak enak di gue..."

Lho?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar