Jumat, 12 November 2010

Di Bawah Naungan Cinta

Di hari perhitungan, pelaku dosa kan tahu semua
Betapa keliru jalan yang selama ini ditempuhnya
Yang sudah meraih cinta dan kasih sayang-Nya
Bila berteman mareka ia akan menjadi hina
Ia kan dimusuhi Allah dan neraka tempatnya

Bersyukurlah pada Allah atas kebesaran-Nya
Ia begitu dekat, lebih dekat dari urat leher kita
Ia pemberi Rejeki seluruh penghuni semesta
Baik orang Badui maupun Arab tak ada bedanya
Ia hamparkan bumi,langit,udara,laut,hujan juga
Demi kebaikan kita, janganlah kaubangkangi Ia
Sungguh, semua orang kan tanggung amalannya

Dunia ini pinjaman yang harus kaukembalikan
Pesona sesaat, fana dan hanya fatamorgana
Yang berakal tak kan terkecoh kilau-kemilaunya
Karna ia tahu ada kehidupan abadi disana
Orang beriman tak betah di negeri persinggahan
Karna, negeri persinggahan bukanlah tujuan
Dunia tak terpikir,akhiratlah yang jadi pikiran

Demi kemenangan sejati, orang beriman menyiapkan
Demi lindungi diri dari azab negeri keabadian
Celakalah para pemuja hawa nafsu belaka
Selamanya di neraka yang tak padam artinya
Nafsu ajak kita celaka dan jauh dari ridha-Nya
Ia tawarkan nikmat sesaat yang datangkan azab di sana
Ia dorong pada bencana, jauhkan kita dari jalan mulia

Wahai, paara pemuja nafsu belaka
Bagimu Allah sediakan neraka yang tak padam apinya
Jangan korbankan yang abadi demi yang fana
Ketahuilah! Kebenaran telah jauh kau tinggalkan
Ketahuilah! kesesatan terus kau kerjakan
kau jauh melenceng dari jalan yang terang
jalan gelap, penuh onak dan duri mematikan
Dan ketika dosa-dosamu diperhitungkan
Kau menyesal tak karu-karuan

Wahai yang berlumur kegelapan
Segera gapai ridha Tuhan, jauhi kemaksiatan
Kebenaran telah nyata dan kau hanya bermain-main
Kau diperdaya dunia yang timpakan keburukan
Umat terdahulu terperdaya nafsu dan hancur berantakan
Itulah bukti bagimu hai yang berakal pikiran

Lihatlah! mereka dilumat amarah alam
Diterjang badai yang memporak-porandakan
Lihatlah! Mereka terkapar sebelum akui kesalahan
Pemilik 'Arasy memanggilnya sebelum pertobatan
Jika dunia sebagai tujuanmu, tipu kan kau genggam

Wahai yang terlena dalam kenimkatan semu
Kulihat kehancuran kehinaan mengintaimu
Ingatlah kau dengan hari pembalasan
Tak ada yang bisa disembunyikan
Semua perbuatan akan memperoleh ganjaran
Sadarlah! Mumpung masih ada kesempatan
Mumpung liang lahat yang sempit belum datang
Terangi makamu dengan kebaikan

Ketika bintang dikumpulkan, amal diperlihatkan
Ketika surga didekatkan dan neraka dinyalakan
Ketika matahari digulung dan binatang dihancurkan
Ketika putaran jagat raya telah dihentikan
Ketika gunung bertabrakan, bumi dijungkirbalikkan
Ketika Pemilik 'Arasy telah meluluhlantakkan
Ketika itu hanya ada dua tempat kembalian
Surga bergelimang kenikmatan
Atau neraka penuh siksaan membinasakan

Dihadapan Tuhan
Tak ada yang bisa disembunyikan
dan tak ada yang luput dari perhitungan
Di hari pembalasan, sipendosa sesali perbuatan
Seluruh catatan amal ibadah amal besar dan kecil diperlihatkan
Seluruh ruh dikembalikan, seluruh amal diputuskan
Ke surga penuh nikmat atau neraka penuh siksaan
Dan para pemuja dunia tak pernah memperkirakan
Ada kehidupan yang abadi setelah kematian

Dunia serupa seorang ibu yang durhaka
ia berikan hina, nestapa, hancur dan binasa
Sebaik pengabdian adalah menentangnya
Ambillah dari dunia sebatas saja
Jangan kau terlena dan menjadi buta
Jangan kau tertipu oleh kemilaunya
Karna kilaunya hanyalah fatamorgana

Duhai kawan tercinta
Ingatlah! Dia yang menaungi bumi dengan langit-Nya
Ingatlah! Semua ada dalam genggaman ilmu-Nya
Dia cipta semesta raya berikut aturan yang ada
Siang dan malam bergilir atas kekuasaan-Nya
Dia turunkan hujan lalu tumbuhkan bebijian
Dia tumbuhkan bunga dengan aneka warna
Dia sebarkan aneka aroma dan keindahan
Dia jadikan pepohonan hijau menyejukkan
Dia ciptakan matahari penuh cahaya
Terang di pagi hari, menguning bila petang menyapa

Duhai, semua itu kembali pada-Nya
Semua adalah milik-Nya dan tunduk kepada-Nya
Dia tunjukkan bukti-bukti kekuasaan-Nya
Lewat para nabi dan rasul utusan-Nya
Lihatlah kekuasaan-kekuasaan-Nya

Ditangan Nabi Saleh yang mulia
Dari batu muncul seekor unta betina
Mereka lihat wujudnya dan dengar suaranya
Ada yang percaya dan tidak sedikitpun yang mengingkarinya
Di tangan Nabi Musa yang mulia
Laut terbelah dengan sangat mudahnya
Menjadi jalan keselamatan menuju seberang sana

Ibrahim kekasih-Nya selamat dari api yang membara
Api yang merah panas menyala, dirasanya dingin saja
Nabi Nuh dan seluruh pengikut setianya
Selamat dari amukan bandang dan topan luar biasa
Dan yang durhaka semua mati binasa
Kepada Daud, Dia tundukkan jin dan manusia
Semua orang dan binatang tunduk dalam kerajaannya
Semua bahasa ia bisa, bahasa burung pun dikuasainya

Diutamakan umat Muhammad dengan Qur'an mulia
Ditempatkan semuanya dipenjuru dunia
Tapi Al Qur'an adalah mukjizat terbesarnya
Yang selalu terjaga kesucian dan kemurniannya
dia selamatkan kita dari kekufuran yang nista
Jika tidak, kita niscaya sudah binasa sejak lama
maka, ayo kita hilangkan kedunguan kita
Agar selamat dari neraka yang apinya terus menyala

( Dibawah Naungan Cinta -Ibnu Hazm El Aldalusy )

oleh Desy Diana pada 29 Agustus 2009 jam 20:35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar