Selasa, 10 Februari 2009

Yang Lalu Biar Berlalu


Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila, sama artinya dengan membunuh semangat, memupus tekat dan mengubur masa depan yang belum terjadi. Kesedihaan tak akan mampu mengembalikan lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaiki kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkan kembali. Sebuah masa lalu yang harus kita kubur dan menjadikan pengalaman kita dimasa depan.
karena membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat dan menyiakan waktu yang sangat berharga.
Sebuah perumpamaan tentang masa lalu. " Apakah kita ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu dan air mata kedalam kelopak mata? Keterikatan dengan masa lalu, keresahan atas apa yang terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa oleh api panasnya dan kedekatan jiwa pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis,memprihatinkan dan sekaligus menakutkan.
Sebuah bencana besar, mana kala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hakl yang telah berlalu, niscaya mereka tak akan pernah mampu.
Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh kebelakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air mengalir kedepan dan segala sesuatu bergerak dan maju kedepan. Jangan pernah melawan SUNAH KEHIDUPAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar