Jumat, 20 Februari 2009

Puisi dari Sahabat

Dalam blogku ini aku ingin sekali menampilkan beberapa puisi dari sahabat - sahabatku...
Sahabatku yang pertama membuat sebuah karya ditujukan untuk " WANITA "...sosok yang begitu mulia. Dari seorang wanita, sebuah generasi penerus hadir. Kebaikan dan kejahatan bisa tercipta dari seorang wanita...namun seorang wanita terkadang rela mengorbankan dirinya sendiri tuk kebahagiaan orang - orang yang disayangi, yang mungkin oleh sebagian lelaki, dikatakan sebuah tindakan yang bodoh.

Aku dan Nesia yang mewakili menerima sebuah hasil karya yang indah...

BUNGA

Engkau selalu menebarkan wewangian di setiap pagi hari
Warnamu yang indah dan juga bentukmu yang manis
Membuat aku tergoda dan selalu ingin memilikinya
Hai bungaku mengapa engkau layu?
Siapa yang tega menyakitimu sehingga engkau begini
Bunga aku selalu ingin menemanimu
Dikala kau sedih,susah,dan juga senang mu
Bunga bolehkah aku memetikmu.....
Dan kutanam kau di tamanku
Agar aku selalu bisa menjagamu
Dari serangan serangga yang jahat
Yang selalu membuat kamu layu
Dan bisa mmembuat kamu mati
Jujur mungkin jika tak ada kau
Pagiku pasti terasa hampa
Bunga engkaulah yang membuat hari-hari menjadi indah.

Pencipta : Verri Vazeriadi
Tgl : 14 November ‘08

Puisi yang kedua ini juga hasil karya dari sahabat ku...ada kegundahan di dalam hatinya, dan juga dialami di hati kita semua... " mencari dimana surga itu berada ".. sehingga mengalir begitu indah sebuah karya.

..........
kini kau pergi jauh
hingga tanganku tak mampu memelukmu
hingga kakiku tak mampu mengejarmu
hingga mataku tak mampu menatapmu
hingga teriak panggilku tak mampu kau dengar

ijinkan aku menangis ya
biarlah airmata ini jadi samudra
mengantarku berenang mencarimu

"tapi surga itu ada dilangit?"

( wahyu_nur@ymail.com )

Nesia..nama kamu udah kucantummin juga di blogku....


Ada 1 lagi puisi..karya sahabatku terbaikku...


T R A U M A

surakarta,15 September 2008 : 19.21 wib

by: Farid Abdillah

laksa gemintang terang
terpampang menari di ufuk fajar
jelas sambut sejuta rupa menggoda
tegar kelam selimut gundahku

terhampar pelangi bergayut langit
membumbung lengkung manis tak berujung
menawarkan jalan tuk menembus fajar
makin erat ragu mencengkeramku

indah tak kan lagi kutemukan
nyaman tak pernah kembali kurasa..
gemintang, pelangi, bahkan tenang lautan tak mampu menghadirkannya
Karena...kepahitan ku telan masih sangat nyata dipelupuk mata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar