Rabu, 08 Oktober 2014

Dunia yang Sedang Kamu Kenali

Suatu ketika, aku mengijinkanmu masuk ke dalam duniaku. Karena apa? Aku tidak tahu. Duniaku yang terjal penuh liku, banyak jurang banyak badai, sering hujan sering gersang. Kamu melangkah penuh kekhawatiran, penuh pertanyaan, penuh rasa ingin tahu tentang dunia yang sedang berusaha kamu kenali 

Aku di ujung dunia menyaksikanmu. Rasa khawatirku menjadi jauh lebih besar dari rasa cintaku. Aku membuat lagi dinding dimana duniaku memiliki sekat yang membuatmu tidak lagi bisa melanjutkan perjalanan. Kamu bertanya mengapa? Aku jawab dengan tersenyum. Kamu bertanya lagi mengapa? Aku jawab, pulanglah ke duniamu, ada banyak dunia yang jauh lebih baik untuk kamu jalani, untuk kamu selami. Bukan di sini. 

Rasa khawatirku semakin menjadi-jadi kala kamu nekat bertahan di balik sisi dinding. Merasa yakin bahwa aku akan luluh karena keputusanmu. Aku mempertebal dindingku dan aku menjadi tidak peduli denganmu. Aku membuatmu menangis tersedu dan tersakiti. Tahu rasanya menyakiti orang yang kamu 
cintai? 

Aku memandangmu keluar dari duniaku. Rasa khawatirku jauh lebih besar daripada rasa cintaku. Aku terlalu rumit untuk menjadi teman perjalananmu. Duniaku terlalu mengerikan untuk perjalananmu. Aku takut menyakitmu setelah kamu percayakan hatimu. 

Sebelum kepercayaanmu menjadi lebih jauh. Kupaksa kamu keluar dari duniaku. Meski aku ingin sekali ada kamu di sini. Mengobati sepi yang tidak lagi bisa ditawar kesepiannya. Aku kembali duduk di dalam dunia yang luas seorang diri. Dikelilingi badai. 

Rasa khawatirku jauh lebih besar dari rasa cintaku. 

Bandung, 5 September 2014 | 
(c)kurniawangunadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar