Senin, 17 Januari 2011

Di Bawah Naungan Cinta 2

Tak gampang kau kelabui hatiku dengan muka manismu
Sementara ada keburukan dalam setiap pandangan
Sesungguhnya hatiku ingin segera beranjak darimu
Meski lisan dan tubuhku nampak ramah dan terbuka padamu

Api peperangan kulihat sudah dinyalakan
yang awalnya permainan kini menjadi perang sungguhan
Indah nian warna warni kulit ular berbisa
Di balik indah warnanya terdapat bisa berbahaya
Banyak nian perut kenyang berpenyakitan
Banyak nian rasa lapar bawa kesehatan

Betapa mengagumkan kilap kilau mata pedang
Di balik kilapnya ada bahaya yang mengancam
Kujadikan kehinaan sebagai mula kemuliaan
Usai kemuliaan datang, kehinaan pasti kan hilang

Betapa banyak orang rela menghinakan diri
Demi kemuliaan dan kebahagiaan yang dinanti
Kehinaan yang mengantarkan kemuliaan
Jauh lebih baik ketimbang
Kemuliaan yang membawa kehinaan

Tak ada kemuliaan bagi yang belum rasakan kehinaan
Tak ada keberhasilan bagi yang tak pernah berjuang
Temukan mata air setelah kehausan
Lebih nikmat ketimbang tak pernah kehausan

Dalam setiap makhluk yang kau liat
kan kau temukan segenap kebaikan
Balaslah kebaikan dengan kebaikan
Jika tidak, malah dengan yang lebih baik

Kecuali karena darurat, jangan kau dekati mata air
Apalagi ketika di bumi tak lagi ada mata air
Air bergaram janganlah kau minum
Haus tak hilang dahaga malah kian datang

Kuambil dari sebuah buku " Di bawah Naungan CInta "

Ibnu Hazm El Andalusy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar