Selasa, 18 Januari 2011

Embun Hati




begitulah hati laksana air

engkau hadir dari mata air pegunungan yang tinggi dan tenang

sejuk penuh kedamaian

mengalir dan terus mengalir diantara akar pepohonan

menghantam dan menyelinap

diantara kerasnya bebatuan hitam kehidupan

engkau bangunkan jiwa dalam ngarai dengan derunya suara air terjun yang menggetarkan

engkau sapa lembah ketenangan jiwa dengan gemericik alirannya,

engkau bawa alirannya melalui sungai peradapan manusia

yang penuh akan cahaya suci ataupun nafsu dunia

saat itulah air bisa menjadi penghilang dahaga

saat itulah air bisa menjadi penyuci jiwa

saat itulah air bisa menyejuk wajah penuh kedamaian

dan saat itulah, air pun bisa menjadi sesuatu yang menakutkan

dan saat itu, air pun bisa menjadi sumber ketidaknyamanan

dan saat itu pula, air akan menjadi sumber kebusukan

karena pengaruh akan lingkungan

Tapi

ketika ia menguap diantara bau busuk selokan

ketika ia menguap diantara ketidaknyamanan

ketika ia menguap diantara suasana menakutkan

ketika ia menguap diantara penyakit kehidupan



di Esok Paginya…..

dirimu akan kembali menjadi embun hati yang menyejukan di pagi hari



Embun hati yang akan memancarkan sinar bagai permata

diantara bias sinar mentari

Embun hati yang akan menjadi penghilang dahaga kehausan di malam hari

Embun hati yang akan menjadi semangat hidup bagi tumbuhan yang berusaha memberikan buah bagi makhluk sekelilingnya

Embun hati…

akankah diriku menemukan kembali di esok hari nanti…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar