Senin, 17 Januari 2011

Memilih pasangan = Beli Sepatu

Diantara kamu semua pasti ada yang pernah merasa bingung ketika ingin beli sepatu. Bener, kan?

Hehe, ternyata ketika seseorang memilih pasangan itu punya kebiasaan seperti halnya kita beli sepatu, (Nah Loh!!!)

Tiap orang beli sepatu tentu saja yang pertama dilihat adalah tampak dari luar yang terkesan indah yang jadi pertimbangan utama. Padahal suka atau tidaknya warna dan design dari sepatu sebenarnya juga penting.

Begitu halnya dengan ketika memilih pasangan, yang pertama dilihat adalah selalu penampilan luarnya menarikkah atau kerenkah.

Mmm, padahal cowok juga demikian halnya kala beli sepatu loh, mereka akan memikirkan sepatu ini pas buat gw ga ya?,
Nyamankah ketika untuk berjalan?

Tapi perempuan demi untuk terlihat menarik dengan memakai sepatu itu mereka jarang peduli sepatu itu pas dengan ukuran kakinya atau tidak, nyaman atau tidak, Bahkan meskipun secara teknis sepatu tersebut memang tidak pas dengan ukuran kakinya, tetap saja mereka akan memakainya hanya demi "untuk" keihatan menarik. hohohoo...
IA bersedia menahan kaki sakit dalam tiap langkah yang ia lakukan dalam perjalanan.


Lelaki beli sepatu akan lebih teliti dari pada perempuan, lebih banyak pertimbangannya, Pas dipakai atau tidak, Harganya pas enggak ya sama barangnya, Bagaimana kualitasnya tahan lama atau tidak, Jatah bulan ini cukup enggak buat makan ; Untuk itulah lelaki dalam memilih pasangan sangat serius ( walah )
Mereka akan sekali lagi pertimbangkan, susah didekati nggak ya, ngabisin banyak duit atau tidaknya, susah diatur apa enggaknya, susah dilayani apa enggak ya, satu lagi bisa tahan lama atau tidak, bagaimana bapak ibunya, rewel apa enggak. Tentu saja sebagian perempuan juga akan berpikir demikian, tapi sebagian besar pula dari perempuan membuktikan bahwa ketika dia memutuskan untuk mencintai, entah itu sepatu ataupun lelaki, semua pertimbangan ini akan dia tutup sebelah mata anggap aja enggak melihatnya.

Selain itu sebagian dari kita juga tak suka pinjam sepatu orang lain yang seperti kita juga pasti keberatan sepatu kita dipinjam oleh orang lain, bahkan sahabat sendiri sekalipun iya, kan?


Ketika seorang perempuan memakai sepatu yang tak pas dengan ukuran kakinya, dia akan punyai kesabaran yang lebih dari lelaki, sama halnya ketika perempuan menghadapi lelaki yang nyata-nyata tidak cocok dengan dirinya, dia pun akan bersabar, menahan menahan dan menahan. (Sampai kapan?)

Yah, mungkin juga karena sepatu ini indah, bagus, model dan warnanya. Dengan memakainya ia akan memberimu sebuah sinar terang, satu kebanggaan bersamanya. Tapi bukankah sudah jelas sepatu itu bukan size dari kakimu, kenapa masih kau paksa untuk memakainya? kenapa kau tipu diri sendiri dengan mengatakan nanti juga terbiasa, "Nanti?" Kapan? nanti itu jauh banget neng...

Apakah setelah seluruh kulit di kakimu terkelupas, berdarah-darah, dan kau tak mampu lagi menahan sakitnya? Demikiankah? Oh, no... buat apa nyiksa diri?

Kenapa pula harus pertahankan sebuah sepatu yang hanya karena model design terbaru, termahal, terindah tapi kakimu rusak. kenapa tak coba kau lepaskan sejenak selamatkan kaki indahmu darinya? Toh Sepatu lain justru akan beri kenyamanan pada kakimu


Dalam satu hubungan demikianlah lelaki, cocok ya cocok, suka ya suka, tak ada lagi alasan.

Dalam memilih pasangan tiap orang pun beda, seperti halnya kita memilih sepatu, sama.
ada yang cukup memperhatikan penampilan luar saja, ada yang mengutamakan kualitas, ada juga yang memperhatikan mengenai harga. Meski apapun yang kamu utamakan dalam sebuah pertimbangan, Coba perhatikanlah dia pas atau tidak dengan ukuran kakimu.
Kadang kita sadar tak punya kekuatan beli sepatu untuk dipakai, tapi masih saja ada orang yang nyata-nyata sepatu itu jelek untuk kakinya masih juga dibeli olehnya.
Ada juga orang yang untuk makan saja bermasalah tapi masih juga ingin membelinya.
Begitu halnya dengan cinta, pahami dan mengertilah dahulu siapa diri kita bagaiman keadaan kita, baru setelah itu mencari type dan model dan ukuran yang pas buatmu.
Dengan demikian kita akan temukan apa itu bahagia.

so, masih berebut sandal? Masih merayu? ,masih mencoba genit?


Perlu diingat memakai sepatu yang pas dengan kaki baru akan bisa lakukan perjalanan jauh.
Jangan biarkan sepatu memakai kaki karena harusnya kaki mu lah yang memakai sepatu.

Masih mengeluh kaki lecet, kenapa tak coba sepatu lain?


Dari sebuah blog...

( menghilangkan rasa ngantuk, sambil asyik mencari sepatu yang pas )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar