Minggu, 09 Januari 2011

Setiap permulaan itu Indah, kenapa?

Sebelumnya ada satu pertanyaan yang terasa aneh," Kenapa setiap pasangan baru semua terasa manis serta indah?Lalu Kenapa pula pada akhirnya cinta itu mendatangkan satu kelelahan pada masng-masing?"

Ada seorang kenalan dalam pernikahan mereka nampak rukun, saling memberi support satu sama lain, bahkan si istri adalah sosok wanita karier dan ibu yang ideal serta sabar di mata kami. Ku lihat perkawinan mereka bahagia. Itu persepsi yang ku berikan.

Tapi Suatu hari aku tercengang menerima telepon bercampur kemarahan dan kesedihan, serta kecemasan dari suara lembut itu.

Dia bilang, sedang mengalami "women period". Tiap tahunnya ( anehnya bukan tiap bulannya ya) dalam kurun waktu tertentu selalu ada saat seperti itu, Tak bisa di bedakan apa penyebab kecemasan tersebut hingga dalam sebulan penuh merasa hidupnya membosankan bahkan senyuman anak-anak pun sudah tak lagi terasa manis dan menyejukkan.

"Setelah semua ini berlalu semua akan baik-baik saja." Demikian katanya.Semua ada dan terjadi setelah dia menikah kemudian mengalami keadan seperti ini.

Seolah seperti seekor kepiting yang terperangkap semalam penuh dalam gua gelap, dan berharap dalam gua kecil itu akan datang sinaran matahari untuknya.


Aku tak bisa bicara apa-apa, hanya merasa heran ternyata orang yang selama ini setia dan tenang-tenang saja dalam perkawinannya masih juga merasakan tekanan seperti ini.

Begitulah hidup. Begitulah cinta dan begitulah perkawinan. ( kesimpulanku hanya itu saja )

Semua, tanpa terkecuali, kita tak bisa terhindar dari yang namanya tekanan atau pun beban masalah karena dalam kenyataan hidup kita tak bisa lari atau pura-pura tak melihat akan benda satu itu. Tapi yang namanya beban atau tekanan hidup itu diam-diam akan menyusup dibawah alam sadar kita seperti mencuri yang mengindap-indap halaman rumah kita mencari kelengahan dari diri kita sendiri.

Begitu halnya dengan kehidupan cinta kita, serta para pecinta lainnya akan menciptakan suatu beban dan tekanan hidup.

Pecinta yang tak bertanggung jawab menyebutnya dengan beban ( lost sense of secure ).Bagi yang terlalu bertanggung jawab menciptakan cintanya sebuah jail dan tali kemudian mengikatnya hingga pasangan tak bisa bernapas.

Cinta dan perkawinan merupakan sebuah potret dari seekor ikan yang keluar dari air kolam kemudian berteriak, " Benar, aku butuh air. tapi aku tak bisa berenang dalam kolam sesempit itu untuk itulah aku keluar dari air kolam tersebut."

Ada juga seorang perempuan yang jelas-jelas tahu suaminya ada "main" diluar. Tapi tiap malamnya dia selalu menunggu pintu untuk suaminya. Menunggu suaminya pulang hingga tertidur di sofa karena tak tertahan oleh kantuknya. Tentu saja dia tertidur dengan membawa wajah khawatir dan perasaan lapang hati menurutnya.

Apa yang di dapat? tak lain hanya menyiksa diri sendiri.

Menyedihkan memang. makanya jangan berikan beban pada diri kita atau orang lain terlalu banyak, segeralah kurangi beban serta tekanan yang kita berikan pada pasangan pada keluarga dan saudara dengan demikian sebuah hubungan akan selalu terbina keseimbangannya dalam hidup dalam cinta bahkan dalam pekerjaan sekalipun

Jikalau semua sudah berubah menjadi tak cinta atau cinta berubah menjadi suatu kebencian maka semua akan terlambat untuk kita selamatkan.

kadang kita perlu mengalah dan mundur selangkah untuk bisa mendengarkan serta menggandengnya dengan senyuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar