Minggu, 09 Januari 2011

“If I Were You and We’re Switching Position”

Dulu sering kali kita berteriak dalam hati kita masing-masing

berharap Tuhan mendengar agar mengabulkan permintaan

“seandainya dia di posisi aku saat ini…” sambil menghela napas..

Dulu sering kali kita berargumen bahwa diri kita masing-masinglah yang benar.

Dan berharap untuk selalu dimengerti.

“Namun kenapa kita tidak bisa saling mengerti?..” dan pertanyaan itu selalu muncul di benak kita masing-masing.

Dulu aku berbicara dg bahasa hati

Dulu kau bertindak dengan logika sebagai kompasmu..

Dulu aku berharap kau bisa mengerti bahasaku

Dulu kau memohon agar aku pahami cara berpikirmu..

Kita bersabar, menanti kapan jalan yang kau dan aku lewati itu akan bertemu.

“Seandainya aku bisa seperti dia,…..” kataku dalam hati

“Seandainya aku bisa merasakan apa yang dia rasakan…” katamu padaku saat itu

Tuhan memang Maha Mendengar..

Out of the blue,

aku seperti tiba-tiba dipindahkan ke suatu tempat.

Dimana aku bisa melihat dirimu berdiri, ditempat aku berpijak tadinya.

“Bagaimana bisa ini terjadi begitu saja?”

seribu cara dulu pernah kita coba, untuk bisa saling mengerti dan memahami perasaan dan logika secara bersamaan..tapi tak pernah berhasil.

Tapi sekarang? seolah kita bertukar posisi.

sekarang aku berjalan dengan logika dan sementara kau dengan bahasa hati.

Disinilah, akhirnya aku dapat mengerti setiap tindakanmu dulu

Dan kau sekarang akhirnya bisa memahami hal-hal yang dulu tak kau pahami

Dunia logika dan hati memang jauh berbeda

Dua dunia dengan sifat yang berbeda

Dua sisi yang butuh pemahaman yang beda.

Aku dan kau kini mendapatkan berkah, suatu ilmu yang tidak berbentuk buku.

Sebuah pelajaran hidup tak ternilai..

Sebuah kebetulan yang sangat kita syukuri..

Memang nampak canggung diawal,.. dan andai saja saat itu, aku dan kau tidak dilandasi syukur dan rasa sayang akan satu sama lain,..

Mungkin pelajaran itu hanya akan jadi suatu sarana pelampiasan dendam akan derita yang kita alami.

“Dibalik kesukaran ada kebaikan…” dan memang itulah adanya..

NB : di butuhkan adanya sikap empati dan simpati disini, jangan pernah salahkan kesalahan orang lain dengan tanpa tahu penjelasannya, menilai dia salah atau benar, hanya berdasarkan penilaian kita> Sebelum memberikan nasehat atau kritik kepadanya, di perlukan juga menempatkan diri di posisi mereka, dan kita akan tahu alasannya kenapa dia melakukan hal itu. Sama seperti Jangan pernah meremehkan masalah orang lain, menganggap masalah orang lain itu tidak terlalu berat, karena memang bukan kita yang mengalami, andai kita berada di posisinya apa kita masih menganggap masalah itu masalah yang sepele.... ( dee )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar